Dalam hal ini puasa kita tetap tidak batal, akan tetapi puasa kita dapat nilai NOL besar, alias tidak mendapatkan pahala apa-apa di sisi Allah SWT.
Hadits :
Kam min shooimin Laisa Lahuu illal-Juu’i Wal-Athsyi
“Banyak Orang-orang yang berpuasa, tapi tidak ada bagi nya (pahala) kecuali Haus dan Lapar. Artinya puasanya sia-sia tidak dapat pahala tapi puasanya tidak batal dengan kata lain hanya gugur kewajiban saja.”
Shumu li wa ana Ajzibihi“
Puasa itu tertuju hanya untuk aku dan aku lah yang akan memberi pahalanya “
Puasa itu tertuju hanya untuk aku dan aku lah yang akan memberi pahalanya “
Faktor yang menyebabkan hilangnya pahala puasa antara lain:
- 1. Menceritakan atau membicarakan orang lain alias gossip, kalau berita itu adalah palsu alias salah disebut fitnah, tapi kalau menceritakan kebenaran disebut Ghibah, apabila orang yang diceritakan tidak senang dengan berita itu, maka ini yang bisa menghapus pahala puasa.
2. Iri (tidak senang melihat orang lain mendapat kebaikan), Dengki ( berbuat sesuatu agar orang lain itu jadi rugi atau jelek seperti memfitnah, merusak barangnya dll),
3. Berbohong ( tidak jujur),
4. Melihat sesuatu yang bisa membangkatkan gairah syahwat, melihat sepintas adalah nikmat karena tidak disengaja, tapi kalau diulang-ulang beda lagi nilainya, .
5. Berbuat riya’ alias pamer, dengan tujuan agar orang lain bisa merasa iri, atau menyombongkan diri.
Selain faktor itu di atas, yang patut kita ingat lagi adalah ada hal-hal yang dapat puasa kita tidak diterima Allah swt,. Rasulullah pada waktu naik mimbar berkata amin 3 kali, dan didengar sebagian sahabat, salah satu sahabat bertanya pada Nabi Muhammad, Mengapa Yaa Nabi berkata amin 3 kali? Nabi Muhammad menjawab: “Ada malaikat yang berdoa padaku tentang siapa yang berpuasa, akan tetapi puasanya ditolak oleh Allah SWT”. 3 Hal tersebut adalah Perilaku yang menyebabkan puasa kita ditolak atau tidak diterima Allah, yaitu:
1. Para Istri yang durhaka kepada suaminya
2. Anak yang durhaka pada orang tuanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar